25 Juni 2024

Tempat Aku Pulang


Lampu temaram di sudut pagar
Di temani rintik gerimis
Aromanya mengikat
Kulihat tetesan hujan
Di balik jendela kamar

Tirai berkelebat diterpa embus angin
Rintik hujan bernada
Harmoni indah saling menyahut
Memeluk jiwa yang ruai

Namun di rumahku
Ada hal istimewa
Senyum mereka tulus
Merekah memberi motivasi
Bahwa hidup akan baik-baik saja
Tidak akan mengingkar

Rumahku
Adalah tempat di mana aku pulang
Rumahku
Di mana tempat aku menebus rindu

Ovj Pacitan, 19 Maret 2019

Potret Keadilan


Tangan tua itu mengusap rambutnya yang putih
Kulit keriput itu menandakan kelemahannya
Mata rabun itu mengisyaratkan kesedihannya
Baju kumal itu menandakan kemiskinannya

Ketika meja hijau menjadi jalan akhir
keputusan hukum telah bulat
Palu telah diketuk
Ia menangis terisak
Menahan rasa perih hati tertusuk belati
Hanya, hanya karena dua batang pohon
Yang dibawanya

Ia harus rela sepuluh tahun hidup di balik jeruji 
Hanya karena dua batang 
Ia harus menjalani sisa kehidupan di bui
Sedangkan di sana para koruptor
Mencuri uang negara
Merugikan banyak rakyat
Mereka bebas tertawa berfoya-foya

Apakah ini yang disebut keadilan?
Apakah hukum negeriku adil?
Ketika hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Mengapa?